Saturday, 13 December 2025

Aceh Gelap, Menteri Bahlil Lahadalia dan Dirut PLN Meminta Maaf

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Banda Aceh – PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf mendalam karena pasokan listrik di Aceh masih belum pulih sepenuhnya pascabencana banjir bandang dan longsor. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan hal ini dalam rapat koordinasi daring dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dari Banda Aceh. Kerusakan masif mencakup enam tower transmisi roboh di jalur Bireuen-Arun, memaksa pemadaman bergilir di Banda Aceh akibat kekurangan 40 MW.

Bencana memperlebar sungai hingga ratusan meter, memutus transmisi dari Pembangkit Arun ke Banda Aceh dan wilayah lain. PLN sempat sinkronisasi PLTMG Arun ke Gardu Induk Bireuen, Takengon, dan Samalanga pada 8 Desember, tapi gagal perluas ke Sigli dan Banda Aceh karena hambatan teknis. Jalur Langsa-Pangkalan Brandan juga kehilangan lima tower, memisahkan Aceh dari Sistem Besar Sumatera; perbaikan butuh maksimal 10 hari.

Material perbaikan 35 ton diangkut helikopter karena akses darat terputus, sementara TNI Kodam Iskandar Muda bantu bangun tower darurat. Sebelumnya di Bireuen pada 7 Desember, Darmawan klaim pemulihan 93%, tapi lapangan terbukti lebih berat sehingga ia meralat informasi tersebut.

PLN berhasil nyalakan listrik di Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues yang sempat gelap total, tapi 1.234 desa serta jaringan tegangan rendah masih butuh waktu. Genset darurat ditambah untuk rumah sakit, posko pengungsian, pemerintahan, dan telekomunikasi guna kurangi dampak.

Menteri Bahlil Lahadalia ikut minta maaf atas kekurangan pelayanan, akui tantangan lapangan tak terduga. Darmawan tekankan komitmen percepatan dengan pengamanan ketat agar hindari gangguan lanjutan.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini," ujar Darmawan. Ia pahami kekecewaan publik dan janji pulihkan jaringan isolasi seperti Takengon secara bertahap.